Minggu, 05 Januari 2014

MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN YANG SESUAI DENGAN PAIKEM GEMBROT

Diposting oleh Unknown di 05.01

MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN
YANG SESUAI DENGAN PAIKEM GEMBROT

A. Pengertian PAIKEM GEMBROT
PAKEM adalah Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Disamping metodologi pembelajaran dengan nama atau sebutan “PAKEM”, muncul pula nama yang dikeluarkan di daerah Jawa Tengah dengan sebutan “PAIKEM GEMBROT” dengan kepanjangan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira dan Berbobot., Guru dapat menyajikan dengan atraktif/menarik dengan hasil terukur sesuai yang diharapkan siswa(orang) belajar secara aktif .
1. Aktif.
Ciri aktif dalam PAKEM berarti dalam pembelajaran memungkinkan siswa berinteraksi secara aktif dengan lingkungan, memanipulasi objek-objek yang ada di dalamnya serta mengamati pengaruh dari manipulasi yang sudah dilakukan. Guru terlibat secara aktif dalam merancang, melaksanakan maupun mengevaluasi proses pembelajarannya. Guru diharapkan dapat menciptakan suasana yang mendukung (kondusif) sehingga siswa aktif bertanya

2. Kreatif
Kreatif merupakan ciri ke-2 dari PAKEM yang artinya pembelajaran yang membangun kreativitas siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan, bahan ajar serta sesama siswa lainnya terutama dalam menyelesaikan tugas-tugas pembelajarannya. Gurupun dituntut untuk kreatif dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran. Guru diharapkan mampu menciptakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.

3. Efektif
Ciri ketiga pembelajaran PAKEM adalah efektif. Maksudnya pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran, yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa

4. Inovasi
a) Baru
b) Unik
c) Menarik
d) Membawa manfaat untuk mencapai tujuan
e) Peraturanyang berlaku.

5. Menyenangkan
a) Menyenangkan harus dimaknai secara luas, antara lain belajar “ Tanpa Tekanan “
b) Dapat “dinikmati” oleh pembelajarnya
c) Menyenangkan, mengasikkan, menguatkan dan mencerdaskan
d) Siswa dilatih olah pikir, olah hati, olah rasa, olah raga
e) Memberikan tantangan kepada siswa untuk berfikir, mencoba dan belajar lebih lanjut penuh dengan percaya diri dan mandiri untuk mengembangkan potensi positifnya secara optimal.
f) Menjadi manusia yang berkarakter penuh percaya diri, menjadi dirinya sendiri dan mempunyai semangat kompetitif dalam nuansa kebersamaan.

PAIKEM GEMBROT (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenangkan dan Berbobot) adalah sebuah program / model pembelajaran terpadu yang bertujuan meningkatkan mutu dan efisiensi pengelolaan pendidikan dengan mengembangkan praktik-praktik yang sudah ada.

Secara garis besar PAIKEM GEMBROT (Iif Khoiru & Sofan, 2011: 1) dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan ‘pojok baca’.
4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok.
5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.

Program pembelajaran seperti ini harus disertai dengan kemampuan dan wawasan guru yang cukup baik, karena guru dituntut mampu menciptakan kondisi belajar yang baik di dalam maupun di luar kelas. Sedang siswa secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep keilmuan.

B. Teori Belajar yang Melandasi Paikem Gembrot
Banyak teori belajar yang menjadi landasan model PAIKEM GEMBROT diantaranya adalah Teori Jean Piaget, Teori Konstruktivisme, Teori Bandura dan Teori Bruner. Berikut akan dijelaskan beberapa teori yang melandasi model pembelajaran ini.
1. Teori Perkembangan Jean Piaget
Menurut Jean Piaget (Nur dalam Iif Khoiru & Sofan, 2011: 47), seorang anak maju melalui empat tahap perkembangan kognitif, antara lahir dan dewasa, yaitu : tahap sensorimotor, pra operasional, operasi kongkrit, dan operasi formal.
Pola perilaku atau berfikir yang digunakan anank dan orang dewasa dalam menangani obyek-obyek di dunia disebut skemata. Selanjutnya menurut Piaget bahwa anak membangun sendiri skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya. Di sini peran guru adalah sebagai fasilitator dan bukan sebagai pemberi informasi. Guru perlu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi para siswanya. (Hadisubroto dalam Iif Khoiru & Sofan, 2011: 49).
Jelas teori piaget tersebut menegaskan bahwa guru harus mampu menciptakan keadaan pembelajar yang mampu belajar mandiri. Artinya guru tidak sepenuhnya mengajarkan suatu bahan ajar kepada pembelajar, tetapi guru dapat membangun pembelajar yang mampu belajar dan terlibat aktif dalam belajar

2. Teori Bandura
Pemodelan merupakan konsep dasar dari teori belajar sosial yang dikembangkan oleh Albert Bandura. Menurut Bandura sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan secara selektif mengingat tingkah laku orang lain (Arends, 1997: 69).
Seseorang belajar menurut teori ini dilakukan dengan mengamati tingkah laku orang lain (model), hasil pengamatan itu kemudian dimantapkan dengan cara menghubungkan pengalaman baru dengan pengalaman sebelumnya atau mengulang-ulang kembali. Berdasarkan pola perilaku ini, selanjutnya Bandura mengklasifikasikan empat fase belajar dari pemodelan, yaitu fase perhatian, fase retensi, fase reproduksi, dan fase motivasi.
3. Teori Bruner
Jerome Bruner, seorang ahli psikologi Havard adalah salah satu seorang pelopor pengembangan kurikulum terutama dengan teori yang dikenal dengan pembelajaran penemuan (Inquiri).
Aplikasi ide-ide Bruner dalam pembelajaran menurut Woolfolk, (dalam Iif Khoiru & Sofan, 2011: 57) digambarkan sebagai berikut.
a) Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep yang dipelajari;
b) Membantu siswa mencari hubungan antar konsep;
c) Mengajukan pertanyaan dan membiarkan siswa mencoba menemukan sendiri jawabannya; dan
d) Mendorong siswa untuk membuat dugaan yang bersifat intuitif.

C. MENGAPA PAIKEM GEMBROT?
1. ASUMSI DASAR BELAJAR
a) Belajar = Proses individual
b) Belajar = Proses sosial
c) Belajar = Menyenangkan
d) Belajar = Tak pernah berhenti
e) Belajar = Membangun makna

2. PERUBAHAN PARADIGMA
a) Mengajar – Pembelajaran ( Teaching- Learning )
b) Penilaian – Perbaikan terus menerus (Testing- Continuous Improvement)
c) Perkembangan IPTEK, POLITIK, SOSBUD semakin lama semakin cepat
d) Teknologi informasi / sumber belajar sangat beragam
e) Bekal memenuhi kebutuhan manusia modern- mandiri, bekerjasama, berpikir kritis, memecahkan masalah
f) Persaingan internasional (globalisasi)


D. Penerapan PAIKEM GEMBROT dalam Proses Pembelajaran
Menurut Ramadhan (2008), secara garis besar, penerapan PAIKEM dalam pembelajaran dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan „pojok baca‟
4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok.
5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.

PAIKEM diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang terjadi selama KBM. Pada saat yang sama, gambaran tersebut menunjukkan kemampuan yang perlu dikuasai guru untuk menciptakan keadaan tersebut

Dengan penerapan seperti diatas Pendekatan pembelajaran PAIKEM dapat membawa angin perubahan dalam pembelajaran, yaitu:
1. Guru dan murid sama-sama aktif dan terjadi interaksi timbal balik antara keduanya. Guru dalam pembelajaran tidak hanya berperan sebagai pengajar dan pendidik juga berperan sebagai fasilitator.
2. Guru dan murid dapat mengembangkan kreativitas dalam pembelajaran. Guru dapat mengembangkan kreativitasnya dalam hal: teknik pengajaran, penggunaan multimetode, pemakaian media, dan guru dapat berperan sebagai mediator bagi murid-muridnya.
3. Murid merasa senang dan nyaman dalam pembelajaran, tidak merasa tertekan sehingga proses berpikir anak akan berjalan normal.
4. Munculnya pembahasan dalam pembelajaran di kelas.

E. Contoh-contoh KBM dalam PAIKEM GEMBROT
1. Guru merancang dan mengelola KBM yang mendorong siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran.
Pelaksanaan KBM : percobaan, Diskusi kelompok, memecahkan masalah, mencari informasi, menulis laporan, puisi, cerita, berkunjung ke luar kelas.

2. Guru menggunakan alat bantu dan sumber belajar yang beragam
Pelaksanaan KBM : Guru menggunakan alat yang tersedia atau yang dibuat sendiri, menggunakan gambar, Studi kasus, Nara sumber, Lingkungan.
3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan.
Pelaksanaan KBM : siswa melakukan percobaan, pengamatan, wawancara,
mengumpulkan data dan mengolahnya sendiri, menarik kesimpulan, mencari rumus sendiri, menulis laporan dengan kata-kata sendiri.
4. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasannya sendiri secara lisan atau tulisan.
Pelaksanaan KBM : siswa berdiskusi, lebih banyak pertanyaan terbuka

5. Guru menyesuaikan bahan dan kegiatan belajar dengan kemampuan siswa
Pelaksanaan KBM : Siswa dikelompokan sesuai kemampuan (untuk kegiatan tertentu . Bahan pelajaran disesuaikan dengan kemampuan kelompok tersebut. Tugas perbaikan atau pengayaan diberikan
6. Guru mengaitkan KBM dengan pengalaman siswa sehari-hari
Pelaksanaan KBM : Siswa menceritakan atau memanfaatkan pengalaman sendiri. Siswa menerapkan hal-hal yang dipelajari dalam kegiatan sehari-hari.
7. Menilai KBM dan kemajuan belajar siswa secara terus menerus
Pelaksanaan KBM : Guru memantau pekerjaan siswa. Guru memberikan umpan balik.


F. Apa Yang Harus Diperhatikan Dalam Melaksanakan PAIKEM GEMBROT
1. Memahami sifat yang dimiliki anak ( rasa ingin tahu, berimajinasi )
2. Mengenal anak secara perorangan ( still )
3. Memanfaatkan prilaku anak dalam pengorganisasian belajar ( berkelompok dalam bermain )
4. Mengembangkan berfikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah
5. Menciptakan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik ( pajangan kelas )
6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar (melatih kemampuan seluruh indera : mengamati, mencatat, merumuskan pertanyaan, berhipotesis, mengklasifikasikan, membuat tulisan, menggambar )
7. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar ( penguatan )
8. Membedakan antara aktif fisik dengan aktif mental ( sering bertanya, mempertanyakan, mengungkapkan gagasan , tidak takut bertanya )

0 komentar:

Posting Komentar

 

your life begins with a dream Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by web hosting