BAHASA INDONESIA
KETERAMPILAN MENYIMAK
A. Hakikat Menyimak
Menyimak merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif (menerima). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (2003; 1066), menyimak yaitu mendengarkan (memperhatikan) baik-baik apa yang diucapkan atau dibaca orang. Sedangkan Pintamtiyastirin (1983: 11) menyatakan bahwa menyimak yaitu mendengarkan dengan pemahaman atau pengertian, bahkan sampai tingkat apresiasi. Bistok, (via Sutari, dkk, 1997:21) menyebutkan bahwa menyimak adalah suatu rentetan proses, mulai dari proses mengidentifikasi bunyi, menyusun penafsiran, menyimpan, dan menghubungkan penafsiran itu dengan seluruh pengetahuan dan pengelaman.
Menurut (Sutari, dkk, 1997: 42) menyimak memiliki 4 unsur fundamental yang mewujudkan adanya suatu peristiwa, yakni :
a. Pembicara sebagai sumber pesan
b. Penyimak sebagai penerima pesan
c. Bahan simakan sebagai unsu konsep
d. Bahasa lisan sebagai media
Keempat unsur ini merupakan sebuah kesatuan yang saling behubungan sehingga tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
B. Ragam Menyimak
Tarigan (2006: 35), menyebutkan bahwasannya secara garis besar menyimak dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Menyimak Ekstensif
Adalah sejenis kegiatan menyimak yang mengenai hal-hal yang lebih umum dan lebih bebas terhadap suatu ujaran, tidak perlu di bawah bimbingan langsung dari seorang guru.
Menyimak Ekstensif sendiri masih terbagi menjadi 4, yakni :
a) Menyimak Sosial (Menyimak Konvensiaonal)
Adalah menyimak yang biasanya berlangsung dalam situasi-situasi social tempat mengobrol atau bercengkrama mengenai hal-hal yang menarik.
b) Menyimak Sekunder
Adalah sejenis kegiatan menyimak kebetulan dan secara ekstensif.
c) Menyimak Estetis (Menyimak Apresiatif)
Adalah fase terakhir dalam kegiatan menyimak kebetulan dan termasuk kedalam menyimak ekstensif
d) Menyimak Pasif
Adalah penyerapan suatu ujaran tanpa upaya sadar yang biasanya menandai upaya-upaya kita pada saat kita belajar dengan kurang teliti, tergesa-gesa, menghafal luar kepala, berlatih santai, serta menguasai suatu bahasa.
2. Menyimak Intensif
Adalah jenis menyimak yang pelaksanaannya diarahkan pada suatu kegiatan yang lebih diawasi, dikontrol terhadap satu hal tertentu.
Menyimak Intensif terdiri dari :
a) Menyimak Kritis
Adalah sejenis kegiatan menyimak yang berupaya utuk mencari kesalahan dan kekeliruan bahkan juga butir-butir yang baik dan benar dari ujaran seorang
pembicara, dengan alasan yang kuat yang daopat diterima oleh akal sehat.
b) Menyimak Kreatif
Adalah sejenis kegiatan dalam menyimak yang dapat mengakibatkan kesenangan rekonstruksi imajinatif para penyimak terhadap bunyi, penglihatan, gerakan, serta perasaan-perasaan kinestetik yang disarankan oleh apa-apa yang disimaknya.
c) Menyimak Eksploratif
Adalah suatu kegiatan menyimak intensif dengan maksud dan tujuan menyelidiki sesuatu lebih teraarah dan sempit.
d) Menyimak Interogatif
Adalah suatu kegiatan menyimak intensif yang menuntut lebih banyak konsentrasi dan seleksi, pemusatan perhatian, dan pemilihan butir-butir dari ujaran sang pembicara, karena sang penyimak akan mengajukan sebanyak mungkin pertanyaan.
e) Menyimak Selektif
Adalah menyimak yang dilakukan sebagai pelengkap kegiatan menyimak pasif guna mengimbangi isolasi kultural dan tendensi kita untuk menginterpretasikan kembali semua yang kita dengar dengan bantuan bahasa yng telah kita kuasai.
f) Menyimak Konsentratif
Adalah kegiatan sejenis dengan telaah
Langganan:
Postingan (Atom)